proposal kebidanan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah
utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit
terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan
Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh
berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan
mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)
Oleh karena itu
Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program
Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 :
29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak
langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran
tidak lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan
tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam
rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.
Berbagai usaha
di bidang gerakan KB sebagai salah satu
kegiatan pokok pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh
pemerintah, maupun swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS)
adalah pasangan yang berumur antara 20-
35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam
segala hal terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Dari data yang
diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan Usia Subur yaitu
pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian pada tahun 2010 tercatat
sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011.
Berdasarkan
uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor pemekai
suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan
Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ?
2. Bagaimana
pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat
kontrasepsi KB Suntik ?
C. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran
pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan
pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB Suntik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan
pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik.
c. Untuk
mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi
KB Suntik.
D. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
Program
Sebagai
salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu
kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun
pihak di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.
2. Manfaat
Ilmiah
Sebagai
sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat
Institusi
Sebagai
bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam
mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat
Penulis
Sebagai
pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan
tentang keluarga berencana.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan
Konsep Pasangan Usia Subur
1. Pengertian PUS
Pasangan usia
subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki
dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval
kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan
kualitas generasi yang akan datang.
2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami
Pasangan Usia Subur (PUS)
Dalam menjalani kehidupan
berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan dikarenakan keadan
kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu
perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan
aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga
kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan
angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu,
petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti
masyarakat luas (Http://www.geogle.com/search?q)
B. Tinjauan
Umum Tentang Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan
adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa
alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1)
Penguasaan
pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian
menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)
C. Tinjauan
Konsep Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga
berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif
untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di
Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi
karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan
setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya
(Http://www.posyandu.),
Gerakan keluarga berencana menekankan
pentingnya untuk merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam
lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi,
keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718).
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi
1.
Pengertian Kontrasepsi
a. Kontrasepsi adalah bagian dari
pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak
setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat,
dan alat untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).
c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai
perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit dan berlanjut selama 7 hari
kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
1). Tanpa alat atau obat, antara
lain :
a). Metode kalender ( pantang
berkala)
b). Metode lender serviks
c). Metode suhu basal
d). Coitus interuptus ( senggama
terputus)
e). Metode simpto- Termal
2). Dengan alat atau obat, antara
lain :
a). Mekanisme ( barrier)
b). Kondom
c).
Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d).
Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal
jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.
b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
1). Kontrasepsi Hormonal
a).
KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After
b).
KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
2).
Implant/ AKBK
3).
Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
c.
Metode Kotrasepsi Mantap
1).
Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)
2).
Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)
Sumber
: ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).
3.
Tujuan
dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :
a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan sejahterah melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang
berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan
keluarga (Handayani S, 2010 : 29).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian
Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara
kontrasepsi yang berdaya kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian
setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H,
2004 : 163 ).
2. Macam
– macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera yang mengandung
progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan
setiap 12 minggu
b. Cyclofem yang mengandung
progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan setiap bulan
c. Norigest merupakan turun
testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B. G, 2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat
dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan
kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut :
a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat
kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam
tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002).
1).
Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :
a).
Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).
b).
Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.
2).
Cara Kerja
a).
Mencegah ovulasi
b).
Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
c).
Menjadikan selaput lendir rahim tipis
dan atropi.
d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3).
Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut
memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/
tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
4).
Keuntungan
a).
Sangat efektif
b).Pencegahan
kehamilan jangka panjang
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
d).
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e). Dapat digunakan
oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
.
f). Menurunkan
kejadian penyakit jinak payudara
g). Mencegah radang
panggul
h). Sedikit efek
samping
5).
Keterbatasan
a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti
:
·
Siklus haid yang memendek atau
memanjang
·
Perdarahan yang banyak atau sedikit
·
Perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting)
·
Tidak haid sama sekali
b).
Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan
c).
Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik
berikut.
d). Terlambatnya
kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
6).
Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin
a).
Usia reproduksi
b).
Nullipara dan yang telah memiliki anak
c).
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
d).
Setelah melahirkan
e).
Setelah abortus
7). Kontra indikasi
kontrasepsi suntikan progestin
a).
Hamil atau di curigai hamil
b).
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c).
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorhoe.
d).
menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
8).
Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin
a).
Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil
b).
Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.
c).
untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan
sesudah
air susu ibu (ASIO terbentuk).
b.
Kontrasepsi Suntika Kombinasi
1).
Jenis suntikan kombinasi, adalah :
a).
25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan
5 mg estrodiol
spionat
yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).
b).
50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang
diberikan
injeksi IM sebulan sekali.
2). Cara kerja
a).
Menekan ovulasi
b).
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma
terganggu.
c).
Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
3).
Efektifitas
Sangat
efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun
pertama penggunaan.
4).
Keuntungan kontrasepsi
a).
Resiko terhadap kesehatan kecil
b).
Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
c).
Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
d).
Pencegahan kehamilan jangka panjang
5).
Keterbatasaan
a).
Terjadinya pola haid tidak teratur.
b). Mual, sakit
kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan
seperti ini
akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
c).
Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.
d).
Penambahan berat badan
6).
Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
a).
Usia reproduksi
b).
Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
c).
Pasca melahirkan dan tidak menyusui
d).
Anemia
7).
Kontra indikasi suntikan kombinasi
a).
Hamil atau di duga hamil
b).
Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan
c).
Penyakit hati akut (virus hepatitis)
d).
Usia > 35 tahun yang merokok
e).
Keganasan payudara
f).
Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
atau
migran.
8).
Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi
a).
Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid
b).
Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil
c).
Pasca keguguran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
yaitu penelitia hanya menggambarkan
keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini
dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi,
pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik
pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8).
B. Lokasi
dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tgl 29
s/d 31 Januari 2013.
C. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang
atau objek dengan satu karakteristik umum yang dapat di observasi
(Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik
dari populasi, yang akan diamati dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih,
2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya
mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan
kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2011.
D. Cara
pengumpulan Data
1. Pengumpulan
data
Alat ukur yang di dalam peneltian
ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri
dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengetahuan, sikap,
tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik , semua data tesebut diatas
diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data
penunjang dari data primer.
2. Data
yang dikumpulkan adalah :
a. Data Primer
Data primer
adalah data yang di ambil secara langsung dari responden menggunakan kuesioner
dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan
pasangan usia subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder
yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari instansi
terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar.
E. Langkah
Pengoloahan Data
Metode
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data
berupa alat ukur kuesioner yang di buat
khusus oleh peneliti sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang
ada. Setelah data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan
pngolahan data.
1. Pengolahan data tersebut dengan
tahap- tahap sebagai berikut :
a. Editing
Proses editing
dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan
data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk
memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perluh disederhanakan
yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean).
Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor
variabel, nama variabel, dan kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai
pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut
sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini dalam
hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.
2. Analisa Data
Analisa data yang di gunakan
dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan menggunakan presentasi dengan
rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :
P = x
100%
Keterangan :
P : Presentase yang di
cari
F : Frekuensi atau
variabel yang di teliti
n : Jumlah sampel
F. Etika
Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini
peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang
tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah
mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika
yang meliputi :
1. Infoment Consent
Infoment
consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di teliti.
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan
usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS)
menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak- haknya.
2. Anonimity
(tanpa nama)
Untuk menjaga
kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan nama
koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing- masing lembar tersebut.
3. Confidentiality
(kerahasiaan)
Kerahasiaan
informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
KUESIONER PENELTIAN
GAMBARAN
PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
1. Identitas
Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini
dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
A. Pertanyaan
tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa yang anda ketahui tentang alat
kontrasepsi ?
a. Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah kehamilan
b. Kontrasepsi adalah upaya untuk
menghentikan kehamilan
c. Kontrasepsi adalah upaya untuk
menggugurkan kehamilan
2. Apa yang anda ketahui tentang alat
kontrasepsi KB suntik ?
a. Cairan yang disuntikkan untuk
menggugurkan kehamilan
b. Cairan yang disuntikkan untuk
menghentikan kehamilan
c. Cairan yang disuntikkan kedalam
tubuh wanita untuk mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
3. Yang tidak termasuk jenis
kontrasepsi KB suntik adalah ?
a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan
kombinasi
b. Kontrasepsi estrogen
c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
4. Apakah anda mengetahui cara kerja
alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Mencegah haid
b. Mencegah ovulasi ( pembuahan )
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
B. Pertanyaan
tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik
1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /
a. Menjaga kesehatan anak
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik
?
a. Pencegahan kehamilan jangka panjang
b. Pencegah kehamilan jangka pendek
c. Pencegah terjadinya haid
d. Tidak tahu
3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?
a. Sering ditemukan pusing
b. Sering ditemukan gangguan haid
c. Terjadi gangguan pola tidur
d. Tidak tahu
4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB
suntik ?
a. Setiap saat selama siklus haid
b. Selama masa kehamilan
c. Saat usia memasuki masa subur
d. Tidak tahu
C. Pertanyaan
tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB
suntik ?
a. Hamil atau di duga hamil
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
2. Apakah ibu menyusui dapat
menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis
dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia
dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
0 komentar:
Posting Komentar